Understanding Senile Alopecia

dr. Luthfia Prasetianingsih February 6, 2024

 Seiring dengan bertambahnya usia, rambut akan menjadi kering, tipis, kusam dan rapuh. Hal ini terjadi karena adanya kerapuhan pada batang rambut, disertai dengan penurunan produksi melanin dan pertumbuhan rambut, yang dibuktikan secara klinis dengan munculnya penipisan rambut dan munculnya uban pada rambut. Batang rambut menjadi tipis, kering dan rapuh menyebabkan terjadinya kerontokan rambut. Kebotakan yang berkaitan dengan bertambah usia, kita kenal sebagai Alopesia Senilis. 

 Apa itu Alopesia Senilis? 

Alopesia Senilis merupakan suatu kondisi dimana terjadi penipisan rambut yang tidak berhubungan pada hormon androgen, biasa terjadi pada usia di atas 50 tahun yang tidak memiliki penyakit kulit kepala apapun atau memiliki riwayat penipisan rambut sebelumnya. Penipisan rambut terjadi secara luas seiring dengan bertambahnya usia. Ciri khas utamanya adalah pengurangan jumlah rambut di seluruh kepala, yang berbeda dengan PHL (pattern hair loss) klasik. 

 Diperkirakan, seiring bertambahnya usia hanya terjadi kehilangan 0.22% folikel rambut per tahun. Sinclair et al memperkirakan terjadi penurunan jumlah total folikel rambut sebesar 0.093% per tahun seiring bertambahnya usia. 

Perubahan utama seiring bertambahnya usia adalah penipisan folikel rambut. Terjadinya miniaturisasi pada alopesia senilis masih menjadi kontroversi dalam literatur. Miniaturisasi didefinisikan sebagai folikel yang mengandung batang rambut yang lebih tipis dari 30 μm pada fase anagen. Walaupun masih menjadi kontroversi, beberapa literatur telah menemukan miniaturisasi dalam biopsi rambut pada alopesia senilis. Banyak literatur menyatakan bahwa temuan histopatologis utama pada alopesia senilis adalah penipisan diameter batang rambut. Terdapat peningkatan progresif pada diameter batang rambut selama masa kanak-kanak, remaja hingga dewasa muda. Peningkatan progresif pada batang rambut tersebut mencapai diameter maksimum pada usia dekade keempat kehidupan pada wanita dan dekade kedua kehidupan pada pria. Setelah itu, diameter batang rambut menjadi semakin mengecil. Literatur juga menyatakan bahwa Alopesia Senilis memiliki penurunan ratio fase anagen : telogen. 

Apa saja kah karakteristik dari Alopesia Senilis? 

  • Mulai terjadi pada usia antara 50 tahun sampai dengan 80 tahun 
  • Tidak terdapat riwayat kelainan kulit kepala atau kerontokan rambut sebelumnya. 
  • Penurunan jumlah rambut secara meluas pada kulit kepala 
  • Miniaturisasi folikel rambut tidak selalu terjadi. 
  • Penurunan ratio fase anagen/telogen. 
  • Pemendekan fase anagen. 

Apakah Alopesia Senilis berbeda dengan Alopesia Androgenetik? 

Kebanyakan orang mengenal pola kebotakan akibat Alopesia Andogenetik – sedemikian rupa sehingga pola tersebut biasanya dikaitkan dengan penuaan pada populasi umum. Namun ternyata, Alopesia Senilis dan Alopesia Androgenetik berbeda. 

Alopesia Androgenetic tidak melekat pada penuaan. Sebaliknya, Alopesia Senilis merupakan jenis kebotakan yang melekat pada penuaan, umumnya terjadi setelah usia 50 tahun, Alopesia Senilis dikatakan tidak berhubungan dengan pengaruh hormon androgen. Sementara, Alopesia Androgenetik dapat mengenai semua usia setelah pubertas. Alopesia Androgenetik terjadi karena respon yang berlebihan terhadap hormon androgen. 

Kebotakan pada Alopesia Senilis melibatkan seluruh rambut di tubuh manusia, tidak hanya pada kulit kepala. Ciri utama pada Alopesia Senilis adalah berkurangnya diameter dan panjang rambut. Sementara Alopesia Androgenetic memiliki pola kerontokan yang khas (pattern hair loss), yang disebut sebagai klasifikasi Hamilton-Norwood pada pria dan klasifikasi Ludwing dan grading Sinclair pada wanita. 

Referensi 

  1. Fernandez‐Flores A, Saeb‐Lima M, Cassarino DS. Histopathology of aging of the hair follicle. Journal of Cutaneous Pathology. 2019;46(7):508–19. 
  2. Chandrashekar BS, C. M. IADVL Textbook of Trichology. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher (P) Ltd; 2018. 
  3. Anastassakis K. Androgenetic alopecia from A to Z. Cham: Springer; 2023.